Halaman

Jumat, 03 Januari 2014

Dinamika Kelompok


Dinamika Kelompok Dan Kelompok Rujukan


Kelompok Rujukan
Kelompok rujukan adalah setiap orang/kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atas rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai – nilai dan sikap umum/khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Konsep ini juga memberikan pandangan mengenai metode yang kadang – kadang digunakan para pemasar untuk mempengaruhi perubahan yang diinginkan pada perilaku konsumen.

Keluarga dan Studi Perilaku Konsumen
Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran. Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :

A. Fungsi Produksi Rumah Tangga :
Fungsi Pembelian
Produksi Rumah Tangga
Fungsi Konsumsi
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Fungsi Pemeliharaan Keluarga

B. Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga :
1. Informasi
2. Sumber Keuangan
3. Barang Pasar
4. Karakteristik
5. Waktu

C. Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya :
1. Data
2. Peluang Pasar Tenaga Kerja
3. Peluang Pasar Produk
4. Struktur Rumah Tangga
5. Kepuasan

Walaupun rumah tangga dan keluarga kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewktu menganalisis bagaimana keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di dalam keluarga trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.Para pemasar tidak hanya berpikir tentang keluarga, kategori rumah tangga yang terbesar, tetapi juga rumah tangga nonkeluarga, yang berkembang lebih cepat.

Variabel Yang Mempengaruhi Pembelian

1.      Variabel sosiologis yang mempengaruhi keluarga
Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat dimengerti denganlebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosilogis seperti kohesi, kemamampuan beradaptasi dan komunikasi.

2.      Keputusan pembelian keluarga
Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksiakan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan.

3.      Peran individu dalam pembelian keluarga
Kebutuhan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peran-peran ini mungkin dipegang oleh suami , istri, anak, atau anggota lain dalm rumah tangga.

A.   Penjaga pintu ( gatekeeper) : inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk.
B.    Pemberi pengaruh (influencer ) : individu yang opininya dicari dalam pembelian produk.
C.    Pengambil keputusan  (decider) : orang yang mempunyai wewenang/kekuasaan keuangan.
D.   Pembeli (buyer) : orang bertindak sebagai agan pembeli
E.    Pemakai (user) : orang yang mengguanakan produk

4.      Perilaku peran (role behavior)
Peran instrumental, yang digunakan sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keluarga, kerakter performansi, dan sifat “fungsional” lain seperti  kondisi pembelian.

5.      Peran pasangan hidup dalam keputusan pembelian
Keputusan konsumsi dipegaruhi oleh jenis keluarga dimana individu menjadi anggota.

6.      Menurunya perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin walaupun ada gerakan menjauh dari mendominasi peranjenis kelamin,masih ada beberapa produk dan dalam beberapa situasi.

Siklus Kehidupan Keluarga Dan Perilaku Pembelian
·     Siklus Keluarga Menurut Duval (Niacholas 1984) ada 8 tingkat/siklus perkembangan keluarga :
Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan)
Tahap II,Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bln).
Tahap III, Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berusia 2-6 tahun).
Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun)
Tahap V, Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13-20 tahun).
Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa muda (anak yang meninggalkan rumah).
Tahap VII, Orangtua usia pertengahan (pensiunan).
Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun dan lansia.

Siklus Kehidupan Keluarga Tradisional
Keluarga adalah sistem sosial yang unik. Cara masuk ke dalam sistem ini adalah melalui kelahiran, pengadopsian, pengangkatan, pernikahan. Memutuskan seluruh koneksi kekeluargaan adalah hal yang mustahil. Anggota keluarga juga biasanya memiliki peran tertentu. Hubungan antar anggota keluarga merupakan hal yang paling penting dan tidak tergantikan. Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami perkembangan.

·     Menurut Carter & McGoldrik ada 6 tingkat perkembangan keluarga :
Keluarga antara: dewasa muda, belum menikah.
Penyatuan keluarga dengan pernikahan (pasangan baru menikah).
Keluarga dengan anak kecil (bayi-usia sekolah).
Keluarga dengan anak remaja.
Keluarga melepaskan anak dan pindah.
Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang diidentifikasi.
·         
     Menurut Carter dan McGoldrik 1985 mengatakan sistem keluarga sekurang-kurangya tiga generasi:
Kakek-nenek
Ayah-ibu
Anak-anak

Struktur Keluarga Dan Rumah Tangga Yang Berubah
Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara oleh Biro Sensus?
Menikah atau Single.
Ukuran Rumah Tangga.
Perkawinan dalam usia yang lebih lanjut.
Boom orang single.
Perceraian dan perilaku konsumen.
Orang-orang single yang hidup bersama.
Pemasaran untuk orang single.
Perkawinan kembali

Peranan Wanita Yang Berubah Dan Peranan Pria Yang Berubah (Changing Masculine Role)
Wanita ataupun pria sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita/pria berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk:
Budaya psikologis :Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.
Budaya social : Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.

Metodologi Penelitian untuk Studi tentang Keputusan Keluarga
Kerangka proses – keputusan
Studi mengenai struktur peran kerap memandang pembelian sebagai tindakan ketimbang proses dan mendasarkan temuan pada pertanyaan seperti “siapa biasanya yang mengambil keputusan pembelian?” atau “siapa yang mempengaruhi keputusan?”. Namun, bukti tersebut menunjukan bahwa peranan dan pengaruh anggota keluarga bervariasi menurut tahap di dalam proses keputusan. Sebuah contoh metodologi proses diberikan oleh Wilkes, yang merasa bahwa pertanyaan berikut ini berguna untuk mengukur pengaruh keluarga :
1. Siapa yang bertanggung jawab untuk pengenalan masalah awal ?
2. Siapa yang bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai alternative pembelian?
3. siapa yang mengambil keputusan akhir mengenai alternative mana yang harus di beli?
4. Siapa yang membuat pembelian actual terhadap produk?

Hasil yang lebih baik diperoleh dengan menggunaka metodologi ini dibandingkan dengan ukuran yang lebih global. Suam dan istri lebih mungkin menganut persepsi yang sama mengenai pengaruh relative mereke untuk fase tertentu daripada bila pengajuan pertanyaan gagal menanyakan tentang tahap-tahap keputusan.

Kategori Struktur – Peran
Kategori struktu peran yang relevan dalam proyek penelitian bergantung kepada produk atau jasa tertentu yang tengah dipertimbangkan, tetapi dalam banyak kategori produk hanya suam atau istri yang terlibat. Di dalam kategori lain, adalah berguna untuk mengukur jumlah pengaruh di dalam peranan yang berbeda. Spiro mendapatkan bahwa strategi pengaruh atau bujukan bergantung pada beberapa variabel, khususnya tahap di dalam siklus kehidupan dan gaya hidup. Anak terlibat dalam banyak jenis situasi pembelian, tetapi sidat pengaruh mereka kerap diabaikan.

Bias Pewawancara
Jenis kelamin pewawancara atau pengamat mungkin mempengaruhi peranan yang menurut suami dan istri mereka mainkan dalam situasi pembelian. Untuk mengatasi bias ini harus digunakan kuesioner yang dikerjakan sendiri atau jenis kelamin pengamat harus diatur secara acak untuk responden.

Seleksi responden
Dalam mengukur pembelian keluarga, kita perlu memutuskan anggota mana dari keluarga inti yang harus ditanyai mengenai pengaruh anggota keluarga. Hasil kerap sangat bervariasi bergantung pada anggota keluarga mana yang diwawancarai. Yang paling sering, istrilah yang sering diwawancarai, tetapi presentase pasangan yang rsponnya setuju kerap begitu rendah sehingga membuat wawancara dengan 1 anggota saja tidak dapat diterima.
Granbois dan Summers mendapatkan bahwa respon suami berkenaan dengan maksud pembelian ternyata lebih baik daripada respon istri mereka sebagai kreditor biaya total yang direncakan dan jumlah barang yang direncanakan dari respon bersama, walaupun istri meramalkan secara lebih baik untuk produk tertentu seperti peralatan, produk rumah dan rencana peralatan hiburan. Para peneliti menyimpulkan bahwa respon bersama lebih mungkin menyingkap lebih banyak rencana keluarga. todologi Penelitian untuk Studi Tentang Keputusan keluarga.

Implikasi Bagi Studi Perilaku Konsumen
American Marketing Association yang terdapat pada buku karangan Peter dan Olson (1999, hlm. 6), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.” Paling tidak ada tiga ide penting dalam pengertian di atas, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar; serta hal tersebut melibatkan pertukaran.
·     Pertama, definisi di atas menekankan bahwa perilaku konsumen itu dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu (Peter dan Olson, 1999, hlm.6).

·      Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen (Peter dan Olson, 1999, hlm.8).

Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen di atas adalah pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan akan pentingnya pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan stategi pemasaran (Peter dan Olson, 1999, hlm.9)




SUMBER :
ahmadriza.files.wordpress.com/.../ ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar