PEMBELAJARAN KONSUMEN
Pembelajaran
adalah setiap perubahan perilaku
yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia
dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu
sendiri.
1.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Abraham Maslow dan Carl Rogers termasuk
kedalam tokoh kunci humanisme. Tujuan utama dari humanisme dapat dijabarkan
sebagai perkembangan dari aktualisasi diri manusia automomous. Dalam humanisme,
belajar adalah proses yang berpusat pada pelajar dan dipersonalisasikan, dan
peran pendidik adalah sebagai seorang fasilitator.
Afeksi dan kebutuhan
kognitif adalah kuncinya, dan goalnya adalah untuk membangun manusia yang dapat
mengaktualisasikan diri dalam lingkungan yang kooperatif dan suportif.
Dijelaskan juga bahwa pada hakekatnya setiap manusia adalah unik, memiliki
potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan
perilakunya. Kerana itu dalam kaitannya maka setiap diri manusia adalah bebas
dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi
diri.
2.TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Menurut teori
behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu
apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon.
3. TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL
Teori Perilaku
Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku
yang memperoleh penguatan(reinforcement) di masa lalu lebih
memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh
penguatan atau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam
kenyataannya, daripada membahas konsep motivasi belajar, penganut teori
perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah belajar
untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang
diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks, 1995).
4. TEORI BELAJAR KOGNITIF
Ausubel
berpendapat bahwa guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui
proses belajar yang bermakna. Sama seperti Bruner dan Gagne, Ausubel
beranggapan bahwa aktivitas belajar siswa, terutama mereka yang berada di
tingkat pendidikan dasar- akan bermanfaat kalau mereka banyak dilibatkan dalam
kegiatan langsung. Namun untuk siswa pada tingkat pendidikan lebih tinggi, maka
kegiatan langsung akan menyita banyak waktu. Untuk mereka, menurut Ausubel,
lebih efektif kalau guru menggunakan penjelasan, peta konsep, demonstrasi,
diagram, dan ilustrasi.
ILUSTRASI
TEORI PEMBELAJARAN
- Pavlov melakukan penelitian mengenai pengkondisian klasikal dengan menggunakan anjingnya dan diasosiasikan dengan bel.
- Skinner melakukan eksperimen dengan menggunakan burung merpati. Proses perilaku dari burung merpati pun ternyata dapat diatur dan diarahkan dengan memberikan stimulus yang telah dikondisikan.
RELEVANSI PENGARUH PERILAKU PADA PEMASARAN
·
Pada perspektif kognitif, konsumen berperilaku untuk menyelesaikan
berbagai masalahnya. Timbulmnya kebutuhan dan keinginan, dipandang sebagai
masalah yangharus diselesaikan. Perilaku yang ditampilkan merupakan proses
penyelesaian masalah. Cognitive learning menekankan pada proses berpikir
dalam pembelajaran konsumen.
·
Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang
aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif,
evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian)
adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu
terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang
waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi,
sabun mandi, dan lain-lain.
·
Teori pembelajaran kognitif lebih relevan untuk produk yang
penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.
PEMASARAN
Pemasaran adalah proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang
atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan
kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai
dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang
(place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang
pemasaran disebut pemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran
agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Loyalitas
Pelanggan
Secara
harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan
kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan
konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya.
Istilah loyalitas
sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun praktisi bisnis,
loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam konteks
sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis makananya. Dalam
banyak definisi Ali Hasan (2008:81) menjelaskan loyalitas sebagai berikut:
- sebagai konsep generic, loyalitas merek menujukkan kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
- Sebagai konsep perilaku, pembelian ulang kerap kali dihubungkan denga loyalitas merek (brand loyality). Perbedaannya, bila loyalitas merek mencemirkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, perilaku pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama secara berulang kali.
- Pembelian ulang merupakan hasil dominasi (1) berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternative yang tersedia, (2) yang terus – menerus melakukan promosi untuk memikat dan membujuk pelanggan membeli kembali merek yang sama.
Loyalitas pelanggan
merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal
ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan
keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalindalam kurun
waktu tertentu.
Pembelajaran
Vicarious
Adalah
ide yang sederhana yang mengacu kepada seseorang merubah perilakunya karena
mereka mengamati perilaku orang lain serta konsekuensi yang diterimanya.
Kegiatan
utama pemodelan dalam pemasaran:
1.
Pemodelan
membantu orang yang mengamati, memiliki satu atau lebih pola tanggapan baru
yang sebelumnya belum ada dalam daftar perilaku mereka.
2.
Pemodelan
digunakan untuk menurunkan atau menghambat perilaku yang tidak diinginkan.
3.
Terdapat
fasilitas tanggapan, dimana perilaku orang lain semata hanya berfungsi sebagai
ransangan pembeda bagi pengamat dalam memfasilitasi kemunculan tanggapan yang
telah dipelajari sebelumnya.
Penggunaan
pemodelan:
1.
Mengembangkan
tanggapan baru
2.
Menghambat
tanggapan yang tidak diinginkan
3.
Memfasilitasi
tanggapan
2
macam pemodelan :
1.
Pemodelan
samar
Dalam pemodelan ini tidak ada perilaku
atau konsekuensi sebenarnya yang ditunjukan atau didemonstrasikan.
Pemodelan
samar memiliki keefektifan yang sama dengan pemodelan nyata dalam memodifikasi
perilaku.
Parameter yang memepengaruhi pemodelan
nyata pasti memiliki efek yang sama pada pemodelan samar.
Pemodelan
samar dapat diuji dan menunjukan suatu keefektifan
Pemodelan samar dapat dibuat lebih
efektif jika kosekuensi alternative adri perilaku model dijabarkan.
2.
Pemodelan
verbal
Dalam pemodelan verbal perilaku tidak
didemonstrasikan dan masyarakat tidak diperintah untuk membayangkan seorang
model melakukan suatu perilaku.
Pemodelan verbal dengan mudah
diterapkan dalam situasi penjualan langsung
Factor
yang mempengaruhi keefektifan pemodelan :
1. Karakteristik model
dan perilaku yang dimodelkan
2. Karakteristik
pengamat
3.
Karakteristik
konsekuensi yang dimodelkan
Sumber:
http://cikguanashazana.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-pelanggan/
http://sapelele.blogspot.com/2010/12/pembelajaran-konsumen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar